Sunday, July 21, 2013

Biaya Tambahan Mengaktifkan E-KTP Salah siapa? catatan Sipil atau PLN.



Kalau mau aktifkan E-KTP nya harus beli bensin dulu” Ujar salah satu petugas di kecamatan. Mengaktifkan KTP bukan hal mudah di kecamatan maligano Kabupaten Muna. mengapa tidak, kemampuan daya listrik di kecamatan  hanya bisa melayani masyarakat di malam hari  dan padam di siang hari.  hal ini pula menjadi pemicu pelayanan untuk mengaktifkan E-KTP harus dikenakan  biaya tambahan kepada masyarakat.
Karena tidak ada arus listrik di siang hari pelayanan E-KTP di kecamatan dibantu dengan mesin generator. untuk menghidupkan mesin ini masyarakat di minta untuk membeli terlebih dahulu bensin untuk dijadikan bahan bakar mesin itu agar bisa dilayani mengaktifkan E-KTP. parah lagi bahwa menurut pengakuan dari petugas di kecamatan, mereka telah berutang 40 liter bensin kepada masyarakat yang hanya untuk digunakan  dalam pelayanan E-KTP di siang hari. pihak catatan sipil kabupaten telah  mengaku akan membayar itu namun sampai saat itu belum terrealisasi juga sehingga hari-hari berikutnya masyarakat  harus menganggung beban itu untuk mengaktifkan E-KTP.
Pihak kecamatan juga merasa keberatan apabila disetiap kali masyarakat  akan  dilayani disiang hari mengurus KTP elektroniknya harus diminta untuk membeli bensin terlebih dahulu karena mereka tidak lagi mendapat sokongan anggaran dari pemerintah kabupaten. Maaf kami seperti ini karena tidak dapat biaya dari pemerintah. sampai hari ini kami masih  berutang bensin,” ujar petugas di kecamatan.
Dengan demikian jelas masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) bagi pemerintah untuk hal ini. walaupun hal ini kecil tapi apabila di biarkan berlarut larut akan menjadi sebuah indikator bahwa pemerintah tidak dapat mensukseskan penerapan E-KTP di indonesia khususnya di tingkat kecamatan. salah satu masalahnya adalah arus listrik yang tidak memadai.

Wednesday, July 17, 2013

Banjir Di Bulan Ramadhan Merendam Kota Kendari




“Disaat Suara Adzan Mulai Berkumandan Air Sungai Mulai Meluap”
Selasa Tanggal 16 Juli 2013 tepat 6 buah puasa ramdhan menjadi saksi terjadinya banjir di kota kendari. Semenjak kota kendari ditetapkan sebagai kotamadya tanggal 27 September 1995 kota kendari belum pernah terrendam banjir yang memiliki ketinggian hingga 3 meter di beberapa titik. Banjir di awali dengan meluapnya air kali (sungai) salah satunya kali wanggu yang tepat berada di belakang lorong di depan kampus baru UNHALU. Luapan air pertama kalai terjadi diwaktu subuh pada saat masyarakat di sekitar kali wanggu sedang sahur untuk melakukan puasa ramadhan. tepat jam 5 subuh air mulai menggenangi beberapa rumah yang berada di sekitar kali wanggu dan air dengan cepat mengalir hingga merendam beberapa rumah warga disekitar kali wanggu. Banjir ini merupakan banjir terparah yang terjadi di kota kendari karena hampir ½ kota kendari terrendam oleh air.
Banjir di kota kendari terjadi di beberapa tempat seperti lepo-lepo, daerah kampus baru, kemaraya,  wua-wua dan andounuhu. Hujan yang mengguyur kota kendari yang terjadi selama 3 minggu ini menjadi penyebab terjadinya banjir ditambah kemampuan daya tampung sungai yang tidak sesui sehingga menjadikan air kali wanggu meluap. Selain kali wanggu beberapa tanggul jebol yang diakibatkan derasnya arus air yang mengalir sehingga rumah warga yang posisinya paling dekat terrendam hingga mencapai atap rumah warga. Beberapa mobil yang terparkir dan yang sedang melintas juga terbawa arus air selain itu ruko dan pasar pun tidak luput dari rendaman banjir.
Akibat banjir tersebut  melumpuhkan aktifitas pendaftaran mahasiswa baru di  universitas haluoleo hal ini diakibatkan oleh diputuskannya arus listrik oleh Pihak PLN karena diragukan akan berbahaya bagi keselamatan warga. Tes terulis pun untuk gelombang kedua di UNHALU harus ditunda akibat banjir yang terjadi dilain hal semua akses menuju kampus baru terrendam banjir sehingga menyulitkan mereka untuk masuk di lingkungan kampus. Kesedihan tidak dapat terhindarkan oleh warga kota kendari karna rumah dan kios ludes terrendam banjir. Kos-kosan yang dihuni oleh mahasiswa serta sepeda motor habis terrenda oleh banjir. beberapa warga terpaksa mengungsi di daerah yang lebih aman untuk menunggu air surut untuk kembali ke rumah masing-masing.
P1010230.JPGP1010221.JPGP1010152.JPGBanjir kali ini akan menjadi pekerjaan rumah baru bagi pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah karena selama ini banjir sebesar ini belum pernah terjadi di kota kendari. pada saat kejadian, gubernur sultra turun langsung untuk meninjau ke Lokasi terjadinya banjir. setelah meninjau beliau menegaskan untuk memperhatikan hal-hal yang menyebabkan terjadinya banjir dan akan melakukan tindakan konkrit agar banjir seperti ini tidak akan terulang kembali. Semoga pemerintah dengan cepat mendapatkan solusinya agar kota kendari bisa aman dari banjir dan tidak lupa untuk memperhatikan korban yang terkena banjir.