Friday, February 27, 2015

SLOI Keindahan Di Tengah Hutan



Air terjun merupakan salah satu tempat wisata yang menjadi primadona saat ini. Keindahan dan kealamiannya menjadi daya tarik bagi setiap pencinta keindahan untuk mengunjunginya. Bagi beberapa daerah di Indonesia keberadaan air terjun mungkin tidaklah menjadi barang langka. Bahkan diseluruh dunia mungkin memiliki itu. Sebut saja air terjun tertinggi didunia hingga saat ini. Air terjun Angel atau dikenal dengan Salto Angel yang berada di Venezuela bagian amerika selatan yang memiliki ketinggian hingga 3.212 kaki atau sekitar 979 meter. Menurut media online Wikipedia.com, air ini jatuh tanpa hambatan dari ketinggian tersebut. Bisa dibayangkan begitu indahnya air itu jatuh jika bisa disaksikan secara langsung.

Di Indonesia sendiri ada beberapa wisata air terjun yang sangat terkenal. Mulai dari air terjun yang memiliki sejarah hingga mitos-mitos yang melekat pada jati diri air terjun itu. Air terjun tertinggi di Indonesia saat ini tepatnya berada di sumatera  utara yang disebutnya dengan Si Gura-Gura  dengan ketinggian 820 kaki atau 250 meter. Air terjun pada umumnya terjadi karena kondisi geografis atau letak medan mengalirnya air tersebut mengalami patahan atau air tersebut mengalir diatas bebatuan yang dengan kemiringan sangat terjal. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, air terjun itu adalah aliran air yang melewati jeram sehingga air jatuh bebas kedasar sungai atau lereng atau lembah.

Liburan pasca lebaran tahun lalu (2014) memberikan cerita yang berarti bagi saya. Saya bisa mengetahui salah satu keagungan tuhan yang ada didaratan muna-buton diperbatasan muna dan buton utara. Mungkin bagi beberapa orang disana, Sloi adalah salah satu wisata air terjun yang tidak lagi asing buat mereka, dan mungkin saja disetiap tahunnya dikunjungi bersama teman-temannya. Tapi bagi saya ini adalah awal mengenal sloi dan hanya kata subhanallah yang bisa terucap.

Air terjun ini sejatinya bukanlah air terjun yang baru ditemukan. Beberapa orang tua didaerah sana mengungkapkan bahwa air terjun itu sudah sangat lama di temukan hanya saja karena medannya yang cukup jauh dan dulu belum bisa dilewati kendaraan dengan lancer sehingga tidak sering dikunjungi.

Selain itu, karena kurang sering dikunjungi, sehingga kayu dan rerumputan liar yang tumbuh pun tidak terelakkan. Namau bagaimanapun juga tentu itu bisa menambah keindahan lokasinya. Jarak tempuh dari kecamatan maligano ke sloi itu sekitar 20 kilometer sehingga cukup menguras energy ditambah jalan yang masih pengerasan dan pegunungan yang harus dilewati.

Dari tepi jalan, jarak air terjun  itu tidak terlalu jauh hanya saja kita harus melewati medan yang terjal untuk bisa sampai ke bawah (lereng). Walaupun demikian, kita akan disuguhkan dengan indahya bebatuan yang menjadi dinding aliran air terjun itu yang berwarna kemerah merahan dan hitam berkilau dengan derasnya aliran air sungainya.



Salah satu yang menarik bagi saya mengunjungi tempat ini adalah kita harus berusaha menaklukan jalur menuju air terjunnya yang masuk jauh kedalam. Untuk bisa mencapai itu,kita bisa mengambil jalan berendang hingga mencapai air terjunnya, hanya tantangannya, harus melawan arus air. Selain itu kita bisa melewati bebatuan yang ada dipinggir (dinding-dinding) bebatuan hanya saja butuh skil yang lebih karena harus beraksi seperti spidermen. Hahaha.. seperti yang ada di gambar diatas (dua orang pria berbaju merah dan seorang permepuan) yang melewati jalan keluar  dengan berjalan dan berpegangan pada tebing tebing batu. Menarik kan sob…


Selanjutnya beberapa puluh meter jauh kedalam kita akan disuguhkan dengan yang satu ini. Ups jangan lupa bawa kamera kalau berkunjung.


Nah, krenkan bebatuannya. Airnya jernih dan cukup dingin. Kalau anda bermasalah dengan suhu dingin, pertimbangkan dulu kalau mau masuk kedalam. Untuk mencapai air terjunnya, kita harus terus berjalan dipinggir batu batu itu dan jangan khawatir, karena batunya tidak licin namun  tetap hati-hati. Bagi saya Sampai disini 80 persen rasa lelah sudah terbayarkan. Tinggal mau mencapai air aterjunnya sekitar beberapa puluh meter lagi.


Ini salah satu jalur untuk mencapai air terjunnya. Melewati gua, kita  masuk dan jalan di dalam aliran air sungai yang dingin. Walaupun kelihatannya seram tapi tetap keren. Sempat terpikir dengan film anaconda yang ceritanya tentang keberadaan ular besar dalam air dan gua tapi untuk sampai ketempat tujuan, pikiran itu harus di buang namun tetap waspada.

 

Air terjun yang saya maksud dalam tulisan ini adalah air yang berada dibelakang teman teman saya dalam foto ini. Volumenya cukup besar dan cukup tinggi. Menariknya biasa teman-teman yang berani melompat menyeburkan diri kedalam dan jatuh bersama air.
Tentu tidak dari ketinggian sumber airnya. Kalau ada yang bertanya, mana peulisnya dalam foto diatas. Hehehehe..yang baju merah mengenakan jersey arema Indonesia.
Refleksi.

Bagi saya air terjun ini bisa dijadikan sebagai salah satu tempat wisata yang secara ekonomi bisa diandalkan. Letaknya yang diperbatasan antara dua kabupaten, keindahan tempatnya, dan masih kurangnnya tempat wisata di wilayah itu bisa menjadi jawaban sumber pendapatan daerah selain sektor pertanian dan yang lainnya.
Ditengah besarnya atmosfir daerah memekarkan diri dari daerah induk, bisa menjadikan potensi pariwisata sebagai bagian dari alasan kemampuan daerah itu menjadi daerah otonom.

Harapannya kedepan, pemerintah bisa membuka mata dengan potensi ini dan memberikan perhatian melalui perbaikan akses dan pemeliharaan lingkungan tempat wisata dan bisa menjawab pula kebingungan kemana kita akan berakhir pekan, berlibur dan apa yang bisa dikunjungi ketika kita menginjakkan kaki di tanah tercinta muna buton. Wasalam.

No comments:

Post a Comment