Gambar By Google
Akhir-akhir
ini ada banyak film kartun yang menarik di tonton. Alur ceritanya lucu dan
banyak memuat nasihat-nasihat baik dan mendidik, sebut saja film upin-ipin yang
dibintangi oleh dua anak kembar. Film animasi dari Negeri Jiran Malaysia ini diproduksi
oleh Les’ Copaque dirilis perdana tahun 2017 mulanya dimaksudkan untuk mendidik
anak agar lebih paham dengan bulan suci Ramadhan namun karena menarik hingga
saat ini alur ceritanya terus berkembang dan disiarkan di beberapa negara
hingga ke Turki. Ada juga film animasi dari
dalam negeri, Adit Sopo Jarwo yang juga banyak memuat nasihat-nasihat
baik dan mendidik, pertama kali tayang tahun 2014 dan mencapai 40 episode.
Kedua film ini memberi banyak nasihat disetiap episodenya dan menarik minat
khususnya bagi kaum kanak-kanak.
Adik
saya yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, sewaktu dia berusia 10
tahun, film ini tidak pernah dilewatkan, biasanya tayang setelah magrib. Bahkan
untuk nonton berita atau acara TV lain pun sulit. Apalagi remot kontrolnya
sudah di pegangnya. Walaupun menyebalakan tapi kadang hal seperti ini menjadi
lucu bila anak-anak yang melakukannya.
Saya
juga senang menonton film animasi atau kartoon. tapi bukan pecandu. Kadang bila
saya ada niat mendownload film-film action terbaru yang tayang di bioskop, menu
Animasi kadang tidak terlewatkan untuk saya kunjungi untuk melihat update
terbaru film animasinya. Oh ya bila pembaca ingin mendownload film saya
rekomendasikan di situs www.dunia21.net. Menariknya situs ini juga menyediakan
film dengan subtitle Indonesia. Intinya barang siap di tonton. Yang lebih
penting film-filmnya up to date dan free
alias tanpa biaya. Paling biaya kopi untuk teman nongkrong.
Selain
Upin Ipin dan Adit Sopo Jarwo, ada juga film anak-anak yang banyak peminatnya.
Salah satunya ponakan saya yang baru berusia 3 tahun. Walaupun masih kecil,
namun bila film ini diputarkan, dia akan duduk dengan nyaman dan tenang
menyaksikan adegan film ini. Bahkan bila dia rewel film ini bias jadi
penawarnya.
Memang
menarik, bila dilihat alur ceritanya, walaupun kasusnya seringkali diulang tapi
tidak bosan untuk di tonton. Film ini tayang perdana pada November 2015 yang
dibuat oleh Cosmos Maya Digital Studio & Viacom18. Film animasi ini
bergendre aksi dengan Bahasa asli India. Menariknya film ini masuk dalam
kategori film dengan rating tertinggi di India.
Film
ini diperankan oleh seorang anak bernama SHIVA. Dia adalah seorang anak kecil
yang tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah kota Fiksi bernama Kota Vedas
dimana konon dikota ini hampir setiap harinya ada penjahat.
Dalam
film ini terlihat aksi shiva yang membuat kagum penonton dengan aksi-aksi
heroiknya. Walaupun dia masih kecil dia menjadi super hero dengan banyak
mengalahkan banyak penjahat yang mengganggu dan ingin menghancurkan kota Vedas.
Dia mencoba melawan setiap penjahat yang ingin mengganggu ketentraman kota.
Menariknya
dengan menggunakan sepedanya dia mampu melewati bukit, terbang hingga melewati
lembah untuk mengejar dan menaklukkan penjahatnya. Hanya dengan menekan tombol
control yang dimilikinya, maka sepada itu akan dating menghampirinya dan bias
mengeluarkan senjata khasnya untuk melumpuhkan lawan.
Selain
dia, dalam film animasi ini, shiva dibantu oleh sahabat-sahabatnya yang
lucu-lucu. Walaupun ketiga temannya tidak memiliki kekuatan atau sepeda atau
sejenisnya seperti shiva namun mereka kerap membantu shiva untuk melaksanakan
tugas-tugasnya mengalahkan lawannya.
Setiap
kali si penjahat memanggil shiva anak kecil maka shiva akan membalasnya dengan
kalimat “Jangan Memanggilku Anak Kecil Paman. Namaku SHIVA. Aku adalah
Shiva” maka seketika pertarungan antara
shiva dan penjahat akan terjadi dan tentu si superhero Shiva akan menyelesaikan
pertarugan dengan kemenangan.
Namun
yang menarik bagi saya pada film ini adalah hadirnya seorang Inspektur
kepolisian bernama Ladoo Singh. Tokoh yang ini hadir untuk membantu shiva
memberantas kejahatan di kota Vedas.
Dengan
lantang Ladoo Singh selalu berucap disaat ada laporan kejahatan dari warga
kota. “Saya inspektur Ladoo Singh, Tidak ada yang bias lepas dari pengintaian
Inspektor Ladoo Singh. Jika kalimat ini telah keluar dari mulutnya diwaktu
bersamaan langsung dilakukakan pelacakan dan inspektur dan asistennya langsung
bertindak menuju ke lokasi penjahat.
Ladoo
Singh dengan cepat ke TKP dengan menggunakan Motor Patrolinya atau Mobil
Patrolinya dan kadang Pesawat Patrolinya saat laporan masuk ke Kantornya bila
akses ke TKP nya sulit dijangkau. Ingin kuberi nilai 90 untuk reaktifnya pihak
kepolisian pada film ini dalam menangani laporan warga kotanya.
Walaupun
Ladoo Singh jarang sekali memenangkan duel dengan penjahat bahkan mungkin kalah
terus tapi untuk responnya sebagai petugas pelayan keamanan dan kenyamana saya
beri jempol.
**Kehilangan**
Malam
itu entah ada apa, tidak ada mimpi dan bayangan sedikitpun. Sekitar pukul 22:00
WIB saya beranjak dari salahsatu warung kopi di tengah kota kendari dan menuju
pulang kerumah bagian kampus baru Universitas Halu Oleo Kendari.
200
meter sebelum memasuki lorong, terketuk hatiku untuk singgah ke Kios sahabat
yang kebetulan letaknya dekat dengan lorong. Seperti biasa bila pulang kerja
malam hari biasanya saya mampir sejenak ke kios teman hanya untuk berbincang sebelum
pulang istrahat. Tapi entah mengapa malam itu rasanya malas dan akhirnya saya
memutuskan untuk langsung pulang kerumah.
Sekitar
pukul 24:00 saya beranjak tidur. Seperti biasa tanpa memikirkan adanya niat
jahat dari orang lain masuk kerumah untuk mencuri, tidurlah saya seperti
biasanya. Saya tertidur sangat terlelap hingga waktu pagi sekitar jam 05:30
saya mendengar kegaduhan dirumah tetangga dan orang-orang didalam rumahpun ikut
keluar rumah dan ternyata semalam ada pencuri memasuki rumah. Dan fatalnya
ternyata rumah kami adalah salah satu korbannya. Saya tidak pernah mengunci
pintu saat tidur karena kadang ada adik dan orang rumah yang ingin mengambil
sesuatu dalam kamar, mereka langsung saja masuk kamar tanpa harus
membangunkanku.
Saya
diminta memeriksa kamar karena sepepu yang tidur diruang tengah rumah kami
handphone punyanya sudah hilang oleh pencurinya. Saya berlari kekamar untuk
memeriksa kamarku. Dan innalillah rupanya Laptop dan Handphone saya yang baru 3
bulan saya pakai ludes dibawa oleh pencuri. Fatalnya Tas laptop dan laptopnya
pun ikut diambil. Seketika saya terdiam dan tidak dapat berbuat apa apa.
Mengingat laptop yang berisi banyak data dan laporan penelitian. Apalagi masih
ada laporan penelitian yang sementara berjalan. Saya sangat terpukul dengan
keadaan itu. Bukan karna laptopnya tapi isinya yang sudah hamper satu tahun
saya gunakan menyimpan data penelitian.
Belum
lagi HP yang baru saya beli, harganya tidak sedikit. HP keluarna terbaru waktu
itu OPPO F7. Oh my god.
Belum
lagi ada teman yang menitipkan skripsinya untuk diperbanyak. Beruntung isi tas
seluruhnya di lepas. Ditumpahnya di bagian belakang rumah. Beberpa barang
seperti STNK, Buku Tabungan dan stempel-stempel tidak dibawanya. Ya buat apa
memang kalua dia bawa. Ga bakal dia gunakan.
Pagi
itu menjadi hari yang naas bagi saya. Ini pertama kalinya dalam hidupku dan
barang penting ludes dibawa pergi. Hingga saya mencoba menenangkan diri dan
berpikir apa yang akan saya lakukan. Beberpa teman menghimbau untuk pergi
melapor ke kantor polisi.
Teruslah
saya bergerak menuju kantor polisi terdekat. Tepatnya di polsek poasia. Jaraknya
lumayan jauh tapi mau tidak mau ini menjadi upaya pertama saya. Berharap semoga
ada bantuan dari pihak kepolisian.
Dikantor
itu kemudian saya menuju meja pelayanan namum masih kosong. Beberapa menit
kemudian seseorang keluar dan berkata jika yang piket belum datang, memang
masih cukup pagi waktu itu, menunggulah saya beberapa menit. Dan kemudian
datanglah seorang petugas dengan baju kasos khas polisi dan duduk di sebelah
meja pelayanan. Setelah mempersiapkan computer dan beberpa kertas, dipanggillah
saya dari kursi antrian yang saya duduki. Duduklah saya tepat dihadapan petugas
itu. Mulai saya dimintai keterangan atas kejadian itu. Hingga sampailah diakhir
pertanyaan dan akan ditutup oleh petugas tersebut.
Namun
Petugas yang menerimaku tadi sedikit bingung untuk menjadikan laporan saya itu
sebagai LAPORAN atau PENGADUAN. Petugas yang menerima laporanku bertanya ke
temannya “ini mau disimpan sebagai laporan atau aduan” saya bingung melihat
mereka. Si A bilang itu Laporan dan si B bilang masukan saja sebagai pengadan. Dalam
hati apapun itu saya berharap ada hal baik atas laporanku.
Yang bikin saya ciut lagi, petugas itu bilang kami belum bisa tindak lanjuti
soalnya penyidiknya sedang ada tugas diluar kota. Belum lagi rupanya dipolsek
tersebut tidak punya alat yang cukup untuk mendeteksi pergerakan pencuri itu
melalui ponsel yang dicurinya. Katanya peralatan itu adanya di Polda. Alat kami
disini tidak lengkap. Kami akan berusaha dan akan coba meminta bantuan ke polda
untuk tindak lanjuti karena disana lengkap peralatannya. Saya mengangguk saja.
Rupanya
bukan Cuma saya yang naas hari itu. Saat saya dimintai keterangan, datanglah 3
orang pemuda melapor ke polsek, rupanya mereka kecurian juga. Dan lucunya itu
dekat dengan lorng tempat tinggalku, saya menduga orang yang melakukannya masih satu kelompok.
Beberapa
saat kemudian saya bertanya lagi ke pak polisinya bagaimana tindak lanjutnya
pa? dia menjawab, kami akan menginformasikan ke anda nanti. Bila penyidiknya
sudah di tempat. Tidak lama kemudian saya berinisiatif mendeteksi keberadaan
pencuri itu dengan aplikasi android Hp punya adikku. Saya mendapat info dari
hasil deteksi itu, kalua pelaku masih ada di sekitaran kampus tempat saya
tinggal. Kuperlihatkanlah hasil itu ke pak polisi, dan jawabanya tetap sama,
menunggu saja informasi dari kami untuk tidak lanjutnya. Saya berharap hari itu
bisa langsung ditindaki, tapi mungkin itu tidak akan terjadi, sebab mungkin
saja mereka punya SOP yang harus diikutinya. Setelah meninggalkan No Hp dan
berharao dapat informasi dikemudian hari pulanglah saya ke rumah dengan penuh rasa
yang tidak karuan.
Mungkin
yang hilang tidak cukup berharga bagi sebagian orang, tapi bagi saya ini sangat
berharga. Sampai berhari dan berbulan-bulan tidak ada informasi dari kepolisian
dan mungkin saya ikhlas saja. Dan berharap kejahatan pencurian seperti ini cepat
didapat biang nya.
Sebab
banyak informasi kalau, kejadian-kejadian seperti ini sebenarnya ada
sindikatnya. Terstruktur dan punya agen. Apalagi seperti laptop dan Handphone,
cepat menghilang dari peredarannya disuatu daerah.
Semoga
setiap polsek nanti bisa dipenuhi kebutuhannya atas alat dan kelengkapan yang
dibutuhkan khusus untuk kasus-kasus seperti ini, karena banyak sekali kejadian
seperti ini dilingkungan kita, dan kita hanya bisa melapor dan menunggu sampai
lupa atas laporan kita.
Kalau
saja polsek punya alat yang cukup waktu itu mungkin saja pak polisinya bisa
langsung dapat mengambil tindakan.
Kemudian
saya berandai-andai, bila hal ini kejadiannya seperti ada di film animasi yang
saya ceritakan diatas, bagaimana Shiva dan Inspektur kepolisian bernama Ladoo
Singh yang sangat tanggap atas aduan aduan masyarakat. Bahkan cukup ditelpon
saja langsung dilakukan tindakan. Tapi mungkin itu hanya ada di film-film, tapi
akan sangat luar biasa bila itu ada dinegeri ini.
Thanks
shiva and inspektur, film dan adegan kalian selalu saja menghibur.
Pesan
akhir, jaga barang milik anda dengan baik, selalu siaga dan pastikan keamana
rumah anda. Terima kasih dan semoga kebaikan dan keberuntungan selalu bersama
anda.
No comments:
Post a Comment