Sunday, June 16, 2019

Kartun Shiva dan Oktober Kelam


Gambar By Google

Akhir-akhir ini ada banyak film kartun yang menarik di tonton. Alur ceritanya lucu dan banyak memuat nasihat-nasihat baik dan mendidik, sebut saja film upin-ipin yang dibintangi oleh dua anak kembar. Film animasi dari Negeri Jiran Malaysia ini diproduksi oleh Les’ Copaque dirilis perdana tahun 2017 mulanya dimaksudkan untuk mendidik anak agar lebih paham dengan bulan suci Ramadhan namun karena menarik hingga saat ini alur ceritanya terus berkembang dan disiarkan di beberapa negara hingga ke Turki. Ada juga film animasi dari  dalam negeri, Adit Sopo Jarwo yang juga banyak memuat nasihat-nasihat baik dan mendidik, pertama kali tayang tahun 2014 dan mencapai 40 episode. Kedua film ini memberi banyak nasihat disetiap episodenya dan menarik minat khususnya bagi kaum kanak-kanak.

Adik saya yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, sewaktu dia berusia 10 tahun, film ini tidak pernah dilewatkan, biasanya tayang setelah magrib. Bahkan untuk nonton berita atau acara TV lain pun sulit. Apalagi remot kontrolnya sudah di pegangnya. Walaupun menyebalakan tapi kadang hal seperti ini menjadi lucu bila anak-anak yang melakukannya.

Saya juga senang menonton film animasi atau kartoon. tapi bukan pecandu. Kadang bila saya ada niat mendownload film-film action terbaru yang tayang di bioskop, menu Animasi kadang tidak terlewatkan untuk saya kunjungi untuk melihat update terbaru film animasinya. Oh ya bila pembaca ingin mendownload film saya rekomendasikan di situs www.dunia21.net. Menariknya situs ini juga menyediakan film dengan subtitle Indonesia. Intinya barang siap di tonton. Yang lebih penting film-filmnya up to  date dan free alias tanpa biaya. Paling biaya kopi untuk teman nongkrong.

Selain Upin Ipin dan Adit Sopo Jarwo, ada juga film anak-anak yang banyak peminatnya. Salah satunya ponakan saya yang baru berusia 3 tahun. Walaupun masih kecil, namun bila film ini diputarkan, dia akan duduk dengan nyaman dan tenang menyaksikan adegan film ini. Bahkan bila dia rewel film ini bias jadi penawarnya.

Memang menarik, bila dilihat alur ceritanya, walaupun kasusnya seringkali diulang tapi tidak bosan untuk di tonton. Film ini tayang perdana pada November 2015 yang dibuat oleh Cosmos Maya Digital Studio & Viacom18. Film animasi ini bergendre aksi dengan Bahasa asli India. Menariknya film ini masuk dalam kategori film dengan rating tertinggi di India.
Film ini diperankan oleh seorang anak bernama SHIVA. Dia adalah seorang anak kecil yang tinggal bersama kakek dan neneknya di sebuah kota Fiksi bernama Kota Vedas dimana konon dikota ini hampir setiap harinya ada penjahat.

Dalam film ini terlihat aksi shiva yang membuat kagum penonton dengan aksi-aksi heroiknya. Walaupun dia masih kecil dia menjadi super hero dengan banyak mengalahkan banyak penjahat yang mengganggu dan ingin menghancurkan kota Vedas. Dia mencoba melawan setiap penjahat yang ingin mengganggu ketentraman kota.
Menariknya dengan menggunakan sepedanya dia mampu melewati bukit, terbang hingga melewati lembah untuk mengejar dan menaklukkan penjahatnya. Hanya dengan menekan tombol control yang dimilikinya, maka sepada itu akan dating menghampirinya dan bias mengeluarkan senjata khasnya untuk melumpuhkan lawan.

Selain dia, dalam film animasi ini, shiva dibantu oleh sahabat-sahabatnya yang lucu-lucu. Walaupun ketiga temannya tidak memiliki kekuatan atau sepeda atau sejenisnya seperti shiva namun mereka kerap membantu shiva untuk melaksanakan tugas-tugasnya mengalahkan lawannya.

Setiap kali si penjahat memanggil shiva anak kecil maka shiva akan membalasnya dengan kalimat “Jangan Memanggilku Anak Kecil Paman. Namaku SHIVA. Aku adalah Shiva”  maka seketika pertarungan antara shiva dan penjahat akan terjadi dan tentu si superhero Shiva akan menyelesaikan pertarugan dengan kemenangan.
Namun yang menarik bagi saya pada film ini adalah hadirnya seorang Inspektur kepolisian bernama Ladoo Singh. Tokoh yang ini hadir untuk membantu shiva memberantas kejahatan di kota Vedas.

Dengan lantang Ladoo Singh selalu berucap disaat ada laporan kejahatan dari warga kota. “Saya inspektur Ladoo Singh, Tidak ada yang bias lepas dari pengintaian Inspektor Ladoo Singh. Jika kalimat ini telah keluar dari mulutnya diwaktu bersamaan langsung dilakukakan pelacakan dan inspektur dan asistennya langsung bertindak menuju ke lokasi penjahat.
Ladoo Singh dengan cepat ke TKP dengan menggunakan Motor Patrolinya atau Mobil Patrolinya dan kadang Pesawat Patrolinya saat laporan masuk ke Kantornya bila akses ke TKP nya sulit dijangkau. Ingin kuberi nilai 90 untuk reaktifnya pihak kepolisian pada film ini dalam menangani laporan warga kotanya.
Walaupun Ladoo Singh jarang sekali memenangkan duel dengan penjahat bahkan mungkin kalah terus tapi untuk responnya sebagai petugas pelayan keamanan dan kenyamana saya beri jempol.

**Kehilangan**
Malam itu entah ada apa, tidak ada mimpi dan bayangan sedikitpun. Sekitar pukul 22:00 WIB saya beranjak dari salahsatu warung kopi di tengah kota kendari dan menuju pulang kerumah bagian kampus baru Universitas Halu Oleo Kendari.
200 meter sebelum memasuki lorong, terketuk hatiku untuk singgah ke Kios sahabat yang kebetulan letaknya dekat dengan lorong. Seperti biasa bila pulang kerja malam hari biasanya saya mampir sejenak ke kios teman hanya untuk berbincang sebelum pulang istrahat. Tapi entah mengapa malam itu rasanya malas dan akhirnya saya memutuskan untuk langsung pulang kerumah.

Sekitar pukul 24:00 saya beranjak tidur. Seperti biasa tanpa memikirkan adanya niat jahat dari orang lain masuk kerumah untuk mencuri, tidurlah saya seperti biasanya. Saya tertidur sangat terlelap hingga waktu pagi sekitar jam 05:30 saya mendengar kegaduhan dirumah tetangga dan orang-orang didalam rumahpun ikut keluar rumah dan ternyata semalam ada pencuri memasuki rumah. Dan fatalnya ternyata rumah kami adalah salah satu korbannya. Saya tidak pernah mengunci pintu saat tidur karena kadang ada adik dan orang rumah yang ingin mengambil sesuatu dalam kamar, mereka langsung saja masuk kamar tanpa harus membangunkanku.

Saya diminta memeriksa kamar karena sepepu yang tidur diruang tengah rumah kami handphone punyanya sudah hilang oleh pencurinya. Saya berlari kekamar untuk memeriksa kamarku. Dan innalillah rupanya Laptop dan Handphone saya yang baru 3 bulan saya pakai ludes dibawa oleh pencuri. Fatalnya Tas laptop dan laptopnya pun ikut diambil. Seketika saya terdiam dan tidak dapat berbuat apa apa. Mengingat laptop yang berisi banyak data dan laporan penelitian. Apalagi masih ada laporan penelitian yang sementara berjalan. Saya sangat terpukul dengan keadaan itu. Bukan karna laptopnya tapi isinya yang sudah hamper satu tahun saya gunakan menyimpan data penelitian.

Belum lagi HP yang baru saya beli, harganya tidak sedikit. HP keluarna terbaru waktu itu OPPO F7. Oh my god.
Belum lagi ada teman yang menitipkan skripsinya untuk diperbanyak. Beruntung isi tas seluruhnya di lepas. Ditumpahnya di bagian belakang rumah. Beberpa barang seperti STNK, Buku Tabungan dan stempel-stempel tidak dibawanya. Ya buat apa memang kalua dia bawa. Ga bakal dia gunakan.
Pagi itu menjadi hari yang naas bagi saya. Ini pertama kalinya dalam hidupku dan barang penting ludes dibawa pergi. Hingga saya mencoba menenangkan diri dan berpikir apa yang akan saya lakukan. Beberpa teman menghimbau untuk pergi melapor ke kantor polisi.
Teruslah saya bergerak menuju kantor polisi terdekat. Tepatnya di polsek poasia. Jaraknya lumayan jauh tapi mau tidak mau ini menjadi upaya pertama saya. Berharap semoga ada bantuan dari pihak kepolisian.

Dikantor itu kemudian saya menuju meja pelayanan namum masih kosong. Beberapa menit kemudian seseorang keluar dan berkata jika yang piket belum datang, memang masih cukup pagi waktu itu, menunggulah saya beberapa menit. Dan kemudian datanglah seorang petugas dengan baju kasos khas polisi dan duduk di sebelah meja pelayanan. Setelah mempersiapkan computer dan beberpa kertas, dipanggillah saya dari kursi antrian yang saya duduki. Duduklah saya tepat dihadapan petugas itu. Mulai saya dimintai keterangan atas kejadian itu. Hingga sampailah diakhir pertanyaan dan akan ditutup oleh petugas tersebut.

Namun Petugas yang menerimaku tadi sedikit bingung untuk menjadikan laporan saya itu sebagai LAPORAN atau PENGADUAN. Petugas yang menerima laporanku bertanya ke temannya “ini mau disimpan sebagai laporan atau aduan” saya bingung melihat mereka. Si A bilang itu Laporan dan si B bilang masukan saja sebagai pengadan. Dalam hati apapun itu saya berharap ada hal baik atas laporanku.

Yang bikin saya ciut lagi, petugas itu bilang kami belum bisa tindak lanjuti soalnya penyidiknya sedang ada tugas diluar kota. Belum lagi rupanya dipolsek tersebut tidak punya alat yang cukup untuk mendeteksi pergerakan pencuri itu melalui ponsel yang dicurinya. Katanya peralatan itu adanya di Polda. Alat kami disini tidak lengkap. Kami akan berusaha dan akan coba meminta bantuan ke polda untuk tindak lanjuti karena disana lengkap peralatannya. Saya mengangguk saja.

Rupanya bukan Cuma saya yang naas hari itu. Saat saya dimintai keterangan, datanglah 3 orang pemuda melapor ke polsek, rupanya mereka kecurian juga. Dan lucunya itu dekat dengan lorng tempat tinggalku, saya menduga  orang yang melakukannya masih satu kelompok.

Beberapa saat kemudian saya bertanya lagi ke pak polisinya bagaimana tindak lanjutnya pa? dia menjawab, kami akan menginformasikan ke anda nanti. Bila penyidiknya sudah di tempat. Tidak lama kemudian saya berinisiatif mendeteksi keberadaan pencuri itu dengan aplikasi android Hp punya adikku. Saya mendapat info dari hasil deteksi itu, kalua pelaku masih ada di sekitaran kampus tempat saya tinggal. Kuperlihatkanlah hasil itu ke pak polisi, dan jawabanya tetap sama, menunggu saja informasi dari kami untuk tidak lanjutnya. Saya berharap hari itu bisa langsung ditindaki, tapi mungkin itu tidak akan terjadi, sebab mungkin saja mereka punya SOP yang harus diikutinya. Setelah meninggalkan No Hp dan berharao dapat informasi dikemudian hari pulanglah saya ke rumah dengan penuh rasa yang tidak karuan.

Mungkin yang hilang tidak cukup berharga bagi sebagian orang, tapi bagi saya ini sangat berharga. Sampai berhari dan berbulan-bulan tidak ada informasi dari kepolisian dan mungkin saya ikhlas saja. Dan berharap kejahatan pencurian seperti ini cepat didapat biang nya.

Sebab banyak informasi kalau, kejadian-kejadian seperti ini sebenarnya ada sindikatnya. Terstruktur dan punya agen. Apalagi seperti laptop dan Handphone, cepat menghilang dari peredarannya disuatu daerah.

Semoga setiap polsek nanti bisa dipenuhi kebutuhannya atas alat dan kelengkapan yang dibutuhkan khusus untuk kasus-kasus seperti ini, karena banyak sekali kejadian seperti ini dilingkungan kita, dan kita hanya bisa melapor dan menunggu sampai lupa atas laporan kita.

Kalau saja polsek punya alat yang cukup waktu itu mungkin saja pak polisinya bisa langsung dapat mengambil tindakan.

Kemudian saya berandai-andai, bila hal ini kejadiannya seperti ada di film animasi yang saya ceritakan diatas, bagaimana Shiva dan Inspektur kepolisian bernama Ladoo Singh yang sangat tanggap atas aduan aduan masyarakat. Bahkan cukup ditelpon saja langsung dilakukan tindakan. Tapi mungkin itu hanya ada di film-film, tapi akan sangat luar biasa bila itu ada dinegeri ini.

Thanks shiva and inspektur, film dan adegan kalian selalu saja menghibur.

Pesan akhir, jaga barang milik anda dengan baik, selalu siaga dan pastikan keamana rumah anda. Terima kasih dan semoga kebaikan dan keberuntungan selalu bersama anda.



No comments:

Post a Comment