Saturday, August 9, 2014

Sektor Pariwisata Untuk Kesejahteraan Rakyat



Pasca lebaran menjadi budaya bagi sebagian penduduk bahkan seluruhnya khususnya yang beragama islam di Indonesia untuk berlibur. Mengisi kebersamaan pasca lebaran baik bersama keluarga maupun teman-teman dan mencari tempat wisata merupakan target utama bagi mereka. Pantai, Air terjun hingga puncak menjadi tujuan wisata masyarakat dan tidak heran apabila pasca lebaran tempat tempat tersebut dikunjungi banyak orang.

Selain mengunjungi keluarga untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan, mengunjungi tempat wisata adalah budaya lain bagi kita. Umumnya liburan ini dilaksanakan disela antara 1 hari setelah lebaran dan 1 hari sebelum masuk kerja. Mengagumkan apabila kita melihat tempat wisata yang dipadati oleh pengunjung bahkan bila ditelusuri lebih jauh ternyata pengunjung itu bukan hanya mereka yang berada disekitaran tempat wisata itu namun pengunjung ada yang berdatangan dari luar kota.

Di Indonesia sendiri kita mengenal beberapa tempat wisata ternama seperti pantai kuta di bali, puncak, Raja ampat di papua bahkan bisa dipastikan diseluruh daerah di indonesia memiliki tepat tempat yang menarik untuk dikunjungi. Hal ini diakui karena kondisi geografis Indonesia itu sendiri sangat menjanjikan yang terdiri dari pulau-pulau kecil hingga pegunungan yang indah. Keindahan pulau-pulau di indonesia tidak terbantahkan lagi. Hal ini ditunjukan dengan masuknya Indonesia sebagai Negara tujuan pariwisata yang banyak dikunjungi baik wisatawan domestic maupun wisatawan asing.

Ditempat-tempat tersebut umumnya banyak  didatangi pengunjung pada hari-hari libur. Namun lonjakan padat terjadi pada momen-momen tertentu seperti libur panjang sekolah dan pasca lebaran. Saat ini sector pariwisata telah menjadi primadona sumber pendapatan asli daerah. Beberapa daerah yang menilai potensi itu sangat besar mulai menata dan memfasilitasi tempat-tempat tersebut agar diminati oleh pengunjung, Meningkatkan keamanan serta menjaga kealamian tempat wisata itu.

Memiliki tempat pariwisata menjadi anugerah tersendiri bagi kita khususnya bangsa Indonesia. Hanya saja mampukah kita memaksimalkan potensi itu untuk mewujudkan kemakmuran rakyat seperti yang diamanatkan dalam undang-undang. Data yang bersumber dari badan pusat statistic yang merupakan hasil survey kementrian pariwisata dan ekonomi kreatif tercatat bahwa penerimaan dari pariwisata mancanegara sejak tahun 2009 menunjukan tren peningkatan positif. Tahun 2009 penerimaan dari paariwisata mancanegara sebesar 6297.99 JutaUS$. Tahun 2010 penerimaan dari pariwisata mancanegara mencapai 7603.45 juta US$, atau tumbuh 20.72 persen. Tahun 2011 tercatat sebesar 8554.39 Juta US$ atau tumbuh sebesar 12.50 persen dan tahun 2012 dengan angka sementara tercatat 9120.89 Juta US$ atau tumbuh sebesar 6.62 persen. Penerimaan ini merupakan penerimaan dari pariwisata yang merupakan akumulasi dari seluruh tempat asal para pengunjung mancanegara ke Indonesia.

Selain itu tercatat pada bulan mei tahun 2014 jumlah kedatangan pariwisata mancanegara ke Indonesia menurut pintu masuk mencapai 752.363 orang. Pelabuhan masuk yang terbanyak dilalui adalah pelabuhan masuk nungrah rai di bali sebanyak 285.965 orang yang kemudian diikuti dengan pelabuhan masuk soekarna hatta dan batam yang masing-masing 184.534 dan 115.323 orang.

Kita tidak akan memunafikkan tentunya besarnya nilai tambah yang akan didapatkan masyarakat berkat berkembangnya sector pariwisata. Manfaat ekonomi akan banyak diterima oleh masyarakat local. Masyarakat akan lebih kreatif dalam mengembangkan kerajinan daerah dan lain-lain sbagainya yang pada intinya tentu diharapkan dengan berkembanganya sector pariwisata ini kesejahteraan masyarakat bisa meningkat.

Kita bisa melihat bagaimana hubungan ekonomi antara sector-sektor ini bekerja. Perkembangan sector pariwisata tentu akan berdampak pada pertumbuhan sector perhotelan, jasa serta sector-sektor lain. Pengunjung yang datang  pasti membutuhkan tempat penginapan, kendaraan dan beberapa fasilitas untuk mewujudkan kenyamanan liburan mereka. Sehingga dengan besarnya kebutuhan itu membuka peluang bagi kita untuk mengembangkan usaha, terciptanya lapangan kerja dibanyak sector, dan mobilitas perekonomian bisa lebih baik dalam rangka mengstimulus tercapainya kehidupan masyarakat yang lebih baik.

Pengembangan ekonomi masyarakat dipedesaan bisa dipadukan seiring dengan dikembangkannya sector pariwisata. Didirikan sanggara-sanggar pembuatan kerajinan tangan yang sesuai dengan potensi didesa itu dengan full pendampingan oleh pemerintah daerah. Membuka pasar sebesar besarnya serta mengsuport pendanaan melalui lembaga donor bila di perlukan. Selain itu dukungan jalur transportasi/infrastruktur pula harus dibereskan oleh pemerintah karena sebagian besar potensi pariwisata tidak berkembang, dikarenakan akses untuk ke tempat tersebut tergolong sulit untuk dilalui baik kendaraan roda 4 maupun roda 2.

Liburan kemarin saya menyempatkan diri bersama teman-teman untuk mengunjungi salah satu tempat rekreasi di pulau muna sulawsi tenggara tepatnya di desa meleura. Disana terdapat salah satu teluk yang indah menawan dengan pemandangan tebing bebatuan serta air laut yang hijau ditambah hembusan ombak menambah eloknya tempat wisata ini. Teman saya berkata, kamu akan terheran-heran melihat keindahan alam disana.

Ditengah sulitnya medan menuju lokasi itu, melewati bukit bebatuan dengan jarak tempuh yang cukup jauh menambah tingkat penasaran kami semua. Al hasil 200 meter dari laut ketika kita berada diatas bukit pandangan kita tembus ke laut dan kita disuguhkan dengan pemandangan yang luar biasa. Bebatuan yang membentuk pulau, air yang jernih dan pemandangannya sangat indah.

Indahnya alam itu, nampaknya masih belum diperhatikan. Catatan kecil yang saya miliki bahwa pertama, belum disediakannya tempat istirahat atau tempat duduk santai yang memadai disana padahal bila kita melihat kondisi alamnya dengan bebatuan itu, dipuncak-puncak itu bisa didirikan sejenis gazebo. Kedua, akses menuju ujung tempat wisata itu masih ekstrim dan tidak dalam kondisi baik. Ada potensi kecelakaan yang besar bila sedikit saja lengah.

Ketiga, tempat istirahat yang telah dibangun tidak terrawat dengan baik dan malah diterlantarkan. Keempat, ada makam yang disekitar pantai. Kepercayaan saya bahwa sedikit saja tempat ini mendapat sentuhan, akan luar biasa hasilnya. Tempat ini akan menjadi tujuan wisata faforit daerah.

Catatan terakhir selain infrastruktur tadi, pengembangan sumber daya manusianya harus mendapat pendampingan. Kurang baik kesannya bagi pengunjung ketika datang disana, disepanjang jalan banyak anak-anak yang meminta-minta dengan dalil menutup jalan raya yang lobang. Karena ini merupakan kebiasaan buruk yang harus dihilangkan dikalangan masyarakat kita terutama pada anak-anak usia dini. Caranya bagaimana, mari berdiskusi dengan pemerintah daerah[]

No comments:

Post a Comment